Ilmu Sosial dan Kehidupan

Teori Balance Scorecard

Gambar
Dalam dunia manajemen strategis, pengukuran kinerja organisasi telah lama didominasi oleh indikator keuangan seperti laba, ROI, dan arus kas. Namun, pendekatan ini terbukti tidak cukup untuk menangkap dinamika dan kompleksitas organisasi modern. Sebagai solusi, Kaplan dan Norton memperkenalkan Balanced Scorecard (BSC), sebuah sistem pengukuran kinerja yang menyelaraskan visi dan strategi organisasi dengan indikator operasional yang lebih luas. BSC mengusung empat perspektif utama: 1. Perspektif Keuangan – Menilai keberhasilan organisasi dalam menciptakan nilai ekonomi bagi pemegang saham. 2. Perspektif Pelanggan – Mengukur kepuasan, loyalitas, dan persepsi pelanggan terhadap produk atau layanan. 3. Perspektif Proses Internal – Mengevaluasi efisiensi dan efektivitas proses bisnis yang mendukung pencapaian strategi. 4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan – Menyoroti kapabilitas sumber daya manusia, sistem informasi, dan budaya organisasi dalam mendukung inovasi dan perbai...

Jejak Kedermawanan: Ketika Filantropi Islam Menjadi Gerak Sosial

Di sebuah dusun di Yogyakarta, Nur Azizah — seorang ibu dua anak — pernah merasa tak lagi memiliki arah setelah suaminya kehilangan pekerjaan. Namun, melalui program pemberdayaan ekonomi dari Dompet Dhuafa, ia mendapat pelatihan wirausaha dan bantuan modal kecil untuk membuka usaha keripik singkong. Kini, bukan hanya keluarganya yang bangkit, tetapi juga tetangganya yang ikut bekerja bersama.

Kisah seperti itu bukanlah satu-dua. Lazismu hadir di banyak daerah dengan semangat yang sama: menjadikan zakat, infak, dan sedekah bukan sekadar ritual, tetapi energi sosial yang menghidupkan. Dari program beasiswa hingga klinik kesehatan, mereka menjembatani empati umat dengan aksi nyata. Begitu pula Lazisnu Care, yang melalui jejaring pesantren dan jamaah, menyalurkan bantuan untuk korban bencana dan memberdayakan petani kecil agar kembali mandiri.

Fenomena ini menegaskan bahwa filantropi Islam di Indonesia bukan hanya kegiatan karitatif, melainkan sistem sosial yang hidup — menyalurkan keberkahan melalui tata kelola yang profesional dan transparan. Zakat menjadi narasi modern tentang solidaritas dan keadilan sosial.

Dari Nur Azizah dan ribuan penerima manfaat lainnya, kita belajar bahwa berbagi bukan sekadar memberi, melainkan menegakkan martabat manusia. Di tangan para penggerak filantropi, nilai-nilai Islam berubah menjadi gerakan sosial yang menyalakan harapan: bahwa setiap kebaikan, sekecil apa pun, adalah bagian dari perubahan besar.

Komentar

Berbagi Info

KEAJAIBAN SIDIK JARI

Memahami Sejarah Terbentuknya Konsep dan Sistem Kebijakan Ekonomi pada masa Rasululloh dan Khulafa’urrosyidin

KEBIASAAN ITU TERPOLAKAN, BISA DIUKUR LANGSUNG

Manajemen Dakwah- Ayat-Ayat Al-qur'an yang Menyebutkan tentang Manusia

Perintah Dalam Qur'an untuk membuat rencana