Ilmu Sosial dan Kehidupan
Kegiatan Dakwah atau Komunikasi Dakwah pada zaman Tabi’ttabi’in
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pembahasan:
Dakwah,
atau upaya penyebaran Islam, berperan penting selama periode Dinasti Umayyah
dan Abbasiyyah di dunia Islam. Berikut adalah beberapa kegiatan komunikasi
dakwah yang terjadi selama periode tersebut:
a.
Dinasti Umayyah (661-750 M)
Kekuasaan
Dinasti Umayyah dalam keberhasilannya melakukan ekspansi jauh lebih besar
daripada imperium Roma. Keberhasilan ini diikuti juga dengan perjuangannya
dalam penyebaran Islam (dakwah), baik di bidang keagamaan, politik dan ekonomi.[1]
.
1.
Penaklukan Wilayah Baru: Dinasti Umayyah
melanjutkan penaklukan wilayah-wilayah baru di luar wilayah Arab, seperti
Spanyol (Al-Andalus) dan sebagian besar wilayah Persia. Dakwah tersebar melalui
kehadiran Muslim di wilayah-wilayah ini.
2.
Penggunaan Bahasa Arab: Penyebaran
bahasa Arab sebagai bahasa agama dan budaya yang dominan membantu dalam
penyebaran Islam. Al-Qur'an ditulis dalam bahasa Arab, sehingga pemahaman
tentang agama dan praktik-praktiknya memerlukan pemahaman bahasa ini.
3.
Peran Ulama: Ulama (cendekiawan agama)
memainkan peran penting dalam menjelaskan ajaran Islam dan mendidik masyarakat
tentang prinsip-prinsipnya.
b.
Dinasti Abbasiyyah (750-1258 M)
Dinasti
Abbasiyah telah berhasil menempatkan dunia Islam pada puncak peradaban dunia.
Puncak kejayaan peradaban Islam (The golden Age) pada saat itu dapat di capai
tidak terlepas dari peran aktivitas dakwah yang sangat komprehensif dilakukan
baik secara top-down maupun bottom-up sehingga menyentuh berbagai sisi kehidupan umat manusia.[2]
1.
Pendukung Ilmu Pengetahuan: Dinasti
Abbasiyyah mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, terutama di pusat-pusat
ilmu seperti Bait al-Hikmah di Baghdad. Hal ini membantu dalam memahami dan
menjelaskan ajaran Islam secara lebih mendalam.
2.
Pengembangan Fikih dan Teologi:
Pemikir-pemikir Muslim seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Al-Shafi'i,
dan Imam Ahmad ibn Hanbal mengembangkan madzhab-madzhab fikih mereka, yang
menjadi dasar hukum Islam yang berlaku di berbagai wilayah. Selain itu, para
teolog seperti Imam Al-Ash'ari dan Imam Al-Maturidi memainkan peran dalam
merumuskan teologi Islam.
3.
Penggunaan Khutbah Jumat: Khutbah Jumat
menjadi salah satu cara penting untuk menyampaikan pesan dakwah kepada jamaah
di masjid-masjid. Khutbah ini digunakan untuk mengajarkan ajaran Islam,
memberikan nasihat moral, dan memotivasi umat Muslim.
4.
Penyebaran Ilmu Melalui Kitab: Penulisan
kitab-kitab ilmiah, terutama yang berkaitan dengan agama dan ilmu pengetahuan,
membantu dalam penyebaran pengetahuan Islam. Karya-karya terkenal seperti
"Al-Muwatta" oleh Imam Malik, "Sahih Bukhari" dan
"Sahih Muslim" oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, serta karya-karya
lainnya menjadi referensi penting dalam Islam.
5.
Dalam kedua dinasti ini, dakwah Islam
terus berkembang dan melibatkan berbagai aspek kehidupan, termasuk politik,
sosial, budaya, dan intelektual. Dakwah ini membantu Islam tumbuh dan menjadi
agama yang sangat berpengaruh dalam sejarah dunia.
Komentar
Posting Komentar